MARGALUYU PUSAT
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

MARGALUYU PUSAT

Semua mengenai Keilmuan Margaluyu
 
HomeLatest imagesRegisterLog in

 

 MENGELOLA PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN – ALA 10 JURUS

Go down 
4 posters
AuthorMessage
Office Boy




Posts : 6
Join date : 2008-08-03

MENGELOLA PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN – ALA 10 JURUS Empty
PostSubject: MENGELOLA PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN – ALA 10 JURUS   MENGELOLA PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN – ALA 10 JURUS Icon_minitimeSun Aug 03, 2008 10:34 pm

(30 May 2008)

Deares All,



Sekedar menyumbang tulisan ringan, yang mungkin masing-masing dari kita sudah mengetahui perihal sederhana yang saya tulis di bawah ini.

Desclaimer: Ini adalah versi "terjemahan bebas" dari 10 Jurus MLP, jika ternyata terdapat kesalahan-kesalahan di dalamnya dan harus dihapus, mohon beritahu saya, sehingga dapat segera ditindaklanjuti. Terima kasih.

===================

MENGELOLA PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN – ALA 10 JURUS



Prolog



Kira-kira setahun yang lalu, saat saya selesai diharkat oleh Pak Idit di Cicalengka, saya mengalami peristiwa unik di kamar yang ternyata adalah bekas kamar tidur Abah Andadinata. Saya mendapatkan sedikit pencerahan pada saat saya sedang melakukan Sholat Isya malam itu. Hal yang saya alami pada waktu itu adalah; ternyata rasa yang timbul pada saat saya melakukan latihan 10 Jurus MLP adalah sama atau setidak-tidaknya serupa/mirip dengan rasa pada saat saya melakukan sholat. Jika pada saat sholat saya bernapas dengan menggunakan napas perut, bukan napas dada sebagaimana biasanya. Tentunya bukan berarti dalam sholat ini saya melakukan olah napas atau tahan napas, tetapi bernapas sebagaimana biasanya hanya saja menggunakan perut sebagai titik pusat napas. Dan yang terpenting adalah ini hanya menyangkut rasa saja bukan tenaga, karena saya tidak melakukan olah tenaga (olah napas/tahan napas) pada saat sholat.



Saya menemukan sebagian padanan-padanan yang mungkin dapat mengubungkan keduanya, antara gerak fisik sholat dengan gerak fisik jurus. Beberapa yang bisa saya ungkapkan adalah:

1. Gerak Takbiratul Ihram kemudian sedakep ==> rasa-nya serupa dengan Jurus 1

2. Gerak Ruku’ ==> rasa-nya serupa dengan Jurus-Jurus 2 dan 6

3. Gerak I’tidal ==> rasa-nya serupa dengan Jurus 3

4. Gerak duduk diantara 2 sujud, dan Tahiyat ==> rasa-nya serupa dengan Jurus-Jurus yang memiliki kuda-kuda “L”, yakni 5, 7, 9 (saya belum bisa membedakan secara spesifik)

5. Gerak sujud ==> rasa-nya serupa dengan Jurus 10

6. Untuk Jurus 4 ==> saya merasakannya pada saat saya bergerak dari posisi tegak menuju Ruku’

7. Dan untuk Jurus 8 ==> saya belum menemukan gerak spesifik yang menjadi padanannya.



Dari beberapa hal-hal tersebut di atas dan setelah mendapatkan wejang dari Pak Bambang dan Pak Rama, ada 2 hal sederhana, namum cukup penting/signifikan, yang tercerahkan buat saya:

1. Bahwa dengan mempelajari Jurus 1, secara filosofis kita semua diajarkan untuk selalu siap sedia dengan segala kemungkinan yang akan kita hadapi.

2. Bahwa prinsip terpenting dari Jurus 10 adalah, kita semua harus ingat bahwa kita ini adalah manusia biasa, atau dengan kata lain Jurus 10 mengajarkan kita sebagai manusia untuk tidak lupa bersikap pasrah pada Kuasa-Nya, setelah kita melakukan berbagai usaha.



Berangkat dari pencerahan-pencerahan yang saya dapatkan di atas tersebut, akhirnya justru timbul pertanyaan-pertanyaan baru dalam hati saya. Adakah pengetahuan-pengetahuan lain dibalik gerak 10 Jurus MLP ini? Jika dari gerak fisiknya saja sudah bisa digali beberapa macam pencerahan/pengetahuan tambahan, bagaimana dengan hal lain yang terkandung di dalamnya?



Beberapa bulan yang lalu, muncul salah satu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan saya. Jika kita umpamakan jurus-jurus silat yang kita miliki adalah suatu alat, dan serangan lawan adalah suatu hazard/risiko/permasalahan. Apakah dari gerak 10 Jurus MLP ini kita bisa tarik suatu pengetahuan…



End of Part 1
Back to top Go down
Office Boy




Posts : 6
Join date : 2008-08-03

MENGELOLA PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN – ALA 10 JURUS Empty
PostSubject: MENGELOLA PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN – ALA 10 JURUS (Part 2)   MENGELOLA PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN – ALA 10 JURUS Icon_minitimeSun Aug 03, 2008 10:41 pm

Dearest All,



Para Guru yang saya hormati, dan para Sejawat yang saya sayangi, bahwa sebenarnya apa yang saya tuliskan di bawah ini adalah sekedar pengingat akan hal-hal sederhana yang sangat mungkin kita semua telah mengetahuinya. Tulisan ini sebagian adalah hasil hipotesa pribadi saya. Dan juga hasil kesimpulan sementara setelah diskusi ringan dengan beberapa sejawat; Mas Indra, Mas Hebi, Uda Mapioso, dan Kakak Yohanlie.



Sama sekali tidak ada maksud dari dalam diri saya untuk menggurui karena saya masih harus banyak belajar.





MENGELOLA PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN – ALA 10 JURUS





Bagaimana Mengelola Masalah – Pelajaran dari 10 Jurus



Berangkat dari perumpamaan bahwa jurus-jurus silat yang kita miliki adalah alat khusus yang dapat kita manfaatkan dalam hal tertentu, dan bahwa serangan lawan adalah hazard/risiko/permasalahan yang mengahadang yang sedianya harus kita sikapi segera. Dan juga pencerahan bahwa dalam Jurus 1 terkandung prinsip kesiapsediaan manusia, Jurus 2 hingga Jurus 9 terkandung prinsip segala bentuk usaha/tawakal manusia, dan Jurus 10 terkandung prinsip pasrahnya Manusia kepada Sang HIDUP. Maka sebenarnya ada gambaran perumpaan yang dapat kita buat, dari 10 Jurus MLP ini, sehubungan dengan bagaimana kita semua seharusnya mengelola
suatu dan/atau banyak permasalahan.



Bahwa hanya dari bentuk gerak 10 Jurus MLP ini, dalam hubungannya dengan pengelolaan
masalah, kita semua diingatkan/diajarkan sebagai berikut:


  • Jurus 1: (Jurus Kepeul) --> Jurus ini memberikan perlambangan pada kita, bahwa kita semua harus siap dan bersiap diri dalam menghadapi permasalahan.
  • Jurus 2: (Jurus Tendeud) --> Jurus ini memberikan perlambangan pada kita, bahwa salah satu cara sederhana dalam menghadapi masalah adalah memperkecil kemungkinan timbulnya masalah (minimize risk).
  • Jurus 3: (Jurus Jeblag) --> Jurus ini memberikan perlambangan pada kita, bahwa cara sederhana lainnya dalam menghadapi masalah adalah menghindarinya sesaat sebelum masalah itu benar-benar menimpa kita (avoid risk).

Melalui Jurus 2 dan Jurus 3 ini, seolah-olah Abah Andadinata –yang kita semua cintai-, ingin mengingatkan pada kita semua bahwa cara sederhana ketika menghadapi masalah adalah dengan memperkecil dan menghindarinya. Namun, yang patut kita sadari dalam hal ini adalah relevansinya dengan peluang yang biasanya tersembunyi dibalik masalah tersebut. Jika kita perkecil kemungkinan timbulnya masalah tentunya ada kemungkinan peluang hasil yang akan kita dapatkan ikut menurun seiring penurunan tingkat kompleksitas masalah yang kita hadapi. Begitu pula bila kita menghindari masalah, ada kemungkinan peluang hasil yang akan kita peroleh menjadi terlepas tidak saja dari genggaman, bahkan mungkin terlepas dari pandangan. Jurus 2 dan 3 juga memberikan perlambangan bahwa kita harus pandai-pandai menilai diri sendiri dalam hal menangani masalah. Apakah kita memang sanggup menanganinya, jangan hanya karena tergiur akan peluang besar yang ada, atau terlebih lagi karena serakah.



Lalu bagaimana bila kita ingin mengurangi kemungkinan kehilangan peluang. Melalui Jurus 4 hingga 9 inilah, Abah Andadinata seolah-olah ingin memberikan perlambangan kepada kita semua bagaimana cara sederhana dalam mengelola permasalahan yang seharusnya (managing risk):



  • Jurus 4: (Jurus Beset) --> Jurus ini memberikan perlambangan pada kita, bahwa langkah pertama yang seharusnya dilakukan adalah kita harus buka terlebih dahulu, baik untuk setiap permasalahan yang ada atau permasalahan tertentu berdasarkan preferensi kita masing-masing. Keuntungan yang kita peroleh adalah kita akan mengetahui apakah masalah tertentu tersebut dapat memberikan peluang yang berimbang (risk vs. return – mudharat/keburukan vs kebaikan). Dan dengan langkah ini pula, kita dapat melihat setiap permasalahan sesuai dengan kedudukannya masing-masing.
  • Jurus 5: (Jurus Gileus) --> Jurus ini memberikan perlambangan pada kita, bahwa langkah selanjutnya yang kita lakukan adalah memilah-milah suatu permasalahan sesuai dengan kedudukannya masing-masing.
  • Jurus 6: (Jurus Tomplok) --> Jurus ini memberikan perlambangan pada kita, bahwa setelah kita berhasil memilah-milah setiap permasalahan, kemudian kita harus menempatkannya, dengan hati-hati dan teliti, dengan benar, seusuai dengan kedudukannya. Hindari mencampur-adukkan masalah.
  • Jurus 7: (Jurus Liwat) --> Jurus ini memberikan perlambangan pada kita, bahwa disetiap permasalahan yang ada biasanya selalu ada kerikil-kerikil yang sebenarnya bukan inti dari permasalahan, sehingga kita harus menyingkirkan kerikil-kerikil tersebut agar kita dapat menangani suatu permasalah dengan lebih efektif dan efisien.
  • Jurus 8: (Jurus Colok) --> Jurus ini memberikan perlambangan pada kita, bahwa setelah kita berhasil menyingkirkan kerikil-kerikil penghalang pengatasan inti permasalahan, maka kita harus langsung menangani inti permasalahan tersebut. Hindari sikap menunda-nunda dalam hal penanganan masalah.
  • Jurus 9: (Jurus Patah) --> Jurus ini memberikan perlambangan pada kita, bahwa dalam menangani masalah janganlah ada keraguan. Bahwa setiap menangani masalah haruslah hingga tuntas permasalahan tersebut.


Jurus 9, juga melambangkan suatu siklus. Dalam hal ini, perlambangan tersebut dapat kita terjemahkan sebagai pesan bahwa janganlah kita mudah berputus asa. Jika kita telah mencoba menangani suatu masalah, namun menemui kegagalan segeralah melakukan evaluasi. Jika perlu, ulangi lagi mulai dari memeriksa diri kita masing-masing, apakah diri kita memang sudah siap dalam menghadapi masalah tersebut (Jurus 1).



  • Jurus 10: (Jurus Seuseup) --> Jurus ini memberikan perlambangan pada kita, bahwa setelah segala daya upaya yang kita kerahkan dalam menangani suatu permasalahan, janganlah sekali-kali kita lupa untuk pasrah pada Kuasa-Nya. Karena kita ini tidaklah lebih dari setitik debu di lautan padang pasir. Pasrah pada Kehendak-Nya, pasrah pada Ridho-nya.


Epilog

Setelah saya menyadari bahwa dibalik gerakan sederhana 10 Jurus MLP ini, ternyata bisa diterjemahkan “secara bebas” hingga bisa kita hubungkan ke dalam hal pengelolaan permasalah, saya menjadi semakin kagum pada pribadi Abah Andadinata. Menurut subjektifitas pribadi saya beliau sangat jenius, hingga bisa menciptakan gerakan silat, yang secara halus ternyata cerminan dari gerakan sholat, dan bisa dihubungkan dengan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Prinsip bela diri yang diciptakan Abah dalam 10 Jurus ini benar-benar universal.


Dari belajar Jurus MLP ini, saya jadi memahami sedikit kandungan tersembunyi dari gerakan fisik sholat yang diajarkan oleh Rasulullah kepada umat Islam.


Demikianlah para Sejawat yang saya cintai, mudah-mudahan pemaparan ini dapat menjadi pengingat bagi kita semua.



Salam Damai – Salam Bahagia
Back to top Go down
baruklinting

baruklinting


Posts : 17
Join date : 2008-07-27
Age : 72
Location : Jakarta

MENGELOLA PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN – ALA 10 JURUS Empty
PostSubject: Re: MENGELOLA PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN – ALA 10 JURUS   MENGELOLA PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN – ALA 10 JURUS Icon_minitimeMon Aug 04, 2008 5:57 pm

well sangat menarik bahasanya.
ayo.....ayo....ayo..... siapa lagi menyusul ?
Back to top Go down
http://www.margaluyu-pusat.net
baruklinting

baruklinting


Posts : 17
Join date : 2008-07-27
Age : 72
Location : Jakarta

MENGELOLA PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN – ALA 10 JURUS Empty
PostSubject: Manunggaling kawula Gusti   MENGELOLA PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN – ALA 10 JURUS Icon_minitimeMon Aug 04, 2008 6:00 pm

Maunggal / Manunggaling kawula Gusti

Manunggal adalah kosa kata bahasa Jawa yang artinya bersatu. Kata “Manunggal” merupakan terminologie dari Manunggaling Kawulo GUSTI yang secara harfiah berarti Aku menyatu dengan AKU, Hidup menyatu denganHIDUP. Yang berujung Aku adalah AKU atau Hidup adalah HIDUP.

Allah sebagai Dzat yang memiliki ketakterhinggaan memiliki predikat tanpa batas atau Yang Maha..... Karena Ketakterhinggaanya (tak bisa dijangkau) melekat pada kuasa,kebesaran, kesucian, keadilan yang sulit dijangkau nalar.

Konsep manunggal sebagai pengertian yang menembus pada area ketakterhinggaan. Yang pada awal merupakan wewarah atau ajaran filsapat ternyata dapat dibuktikan secara ilmiah melalui matematik teori limit keterhinggaan yang menembus rahasia ketakterhinggaan.
Sehingga Manunggal tidak lagi merupakan filsafat, tetapi berubah menjadi ilmu yang ilmiah yang bisa dinalar secara universal terlepas dari unsur keberpihakan keyakinan manapun.

Orang bijak mengatakan bahwa jika suatu pengertian jika bisa dibuktikan secara matematis, maka pengertian akan menjadi ilmu yang ilmiah. Dan sebaliknya jika belum bisa dibuktikan secara matematis maka pengertian itu hanya merupakan satu filsafat.

Pertanyaanya, apakah Manunggal / manunggaling kawula GUSTI berbentuk
Filsafat atau berbentuk Ilmu ?
Mari kita telaah bersama. Dalam teori limit matematik, bahwa suatu bilangan jika dibagi dengan Nol menjadi tidak terhingga (X / 0).

Jika X = Y , maka jika X / Z menjadi sama dengan Y / Z.

Hal tersebut adalah matematik normal yang menjadi “syariat” operasi matematik.

Coba kita lihat jika ketakterhinggaan ditembus (membolehkan pembagian 0 dibagi 0),
dengan hukum "syariat matematik" X : X = 1 atau 10 : 10 = 1 atau suatu bilangan dibagi dengan bilangan yang sama hasilnya sama dengan satu. Maka terjadilah 0 : 0 = 1

(0 x 5) : 0 = (0 x 1000) : 0
(1 x 5)= (1 x 1000)
5 = 1000

Dengan cara pengerjaan tersebut (membolehkan pembagian dengan angka 0), maka terbongkarlah sesungguhnya rahasia angka-angka 1, 2, 9, 1000, atau 10000 atau berapapun itu sama saja, tidak ada bedanya.
Dalam bahasa agama, mulai dari raja, presiden, wali, kere, pengemis, kiayi, ustad, polisi, seniman, itu sama nilainya derajatnya jika dihadapkan kepada mereka yang mampu menembus rahasia ketakterhinggaan (yang membolehkan pembagian dengan angka 0: menenggelamkan bulatan dunia sebagai pusat orientasi).

Masalah utamanya adalah “wali matematik” tidak membolehkan pembagian dengan angka 0. Dalam logika “wali matematik” pembagian dengan menggunakan angka 0, adalah melanggar “syariat matematik”, yang hanya akan merusak jagad perhitungan matematik.

Dengan bahasan ini. Wewarah manunggal adalah berstatus ilmu pengetahuan (science) yang sejajar dengan ilmu pengetahuan lainya.


sumber: http://www.margaluyu-pusat.net/artikel.htm
Back to top Go down
http://www.margaluyu-pusat.net
kafhi

kafhi


Posts : 3
Join date : 2008-09-03
Age : 54
Location : jakarta

MENGELOLA PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN – ALA 10 JURUS Empty
PostSubject: jurus 10   MENGELOLA PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN – ALA 10 JURUS Icon_minitimeWed Sep 03, 2008 11:51 pm

Office Boy wrote:
Dearest All,



Para Guru yang saya hormati, dan para Sejawat yang saya sayangi, bahwa sebenarnya apa yang saya tuliskan di bawah ini adalah sekedar pengingat akan hal-hal sederhana yang sangat mungkin kita semua telah mengetahuinya. Tulisan ini sebagian adalah hasil hipotesa pribadi saya. Dan juga hasil kesimpulan sementara setelah diskusi ringan dengan beberapa sejawat; Mas Indra, Mas Hebi, Uda Mapioso, dan Kakak Yohanlie.



Sama sekali tidak ada maksud dari dalam diri saya untuk menggurui karena saya masih harus banyak belajar.





MENGELOLA PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN – ALA 10 JURUS






Bagaimana Mengelola Masalah – Pelajaran dari 10 Jurus



Berangkat dari perumpamaan bahwa jurus-jurus silat yang kita miliki adalah alat khusus yang dapat kita manfaatkan dalam hal tertentu, dan bahwa serangan lawan adalah hazard/risiko/permasalahan yang mengahadang yang sedianya harus kita sikapi segera. Dan juga pencerahan bahwa dalam Jurus 1 terkandung prinsip kesiapsediaan manusia, Jurus 2 hingga Jurus 9 terkandung prinsip segala bentuk usaha/tawakal manusia, dan Jurus 10 terkandung prinsip pasrahnya Manusia kepada Sang HIDUP. Maka sebenarnya ada gambaran perumpaan yang dapat kita buat, dari 10 Jurus MLP ini, sehubungan dengan bagaimana kita semua seharusnya mengelola
suatu dan/atau banyak permasalahan.



Bahwa hanya dari bentuk gerak 10 Jurus MLP ini, dalam hubungannya dengan pengelolaan
masalah, kita semua diingatkan/diajarkan sebagai berikut:


  • Jurus 1: (Jurus Kepeul) --> Jurus ini memberikan perlambangan pada kita, bahwa kita semua harus siap dan bersiap diri dalam menghadapi permasalahan.
  • Jurus 2: (Jurus Tendeud) --> Jurus ini memberikan perlambangan pada kita, bahwa salah satu cara sederhana dalam menghadapi masalah adalah memperkecil kemungkinan timbulnya masalah (minimize risk).
  • Jurus 3: (Jurus Jeblag) --> Jurus ini memberikan perlambangan pada kita, bahwa cara sederhana lainnya dalam menghadapi masalah adalah menghindarinya sesaat sebelum masalah itu benar-benar menimpa kita (avoid risk).

Melalui Jurus 2 dan Jurus 3 ini, seolah-olah Abah Andadinata –yang kita semua cintai-, ingin mengingatkan pada kita semua bahwa cara sederhana ketika menghadapi masalah adalah dengan memperkecil dan menghindarinya. Namun, yang patut kita sadari dalam hal ini adalah relevansinya dengan peluang yang biasanya tersembunyi dibalik masalah tersebut. Jika kita perkecil kemungkinan timbulnya masalah tentunya ada kemungkinan peluang hasil yang akan kita dapatkan ikut menurun seiring penurunan tingkat kompleksitas masalah yang kita hadapi. Begitu pula bila kita menghindari masalah, ada kemungkinan peluang hasil yang akan kita peroleh menjadi terlepas tidak saja dari genggaman, bahkan mungkin terlepas dari pandangan. Jurus 2 dan 3 juga memberikan perlambangan bahwa kita harus pandai-pandai menilai diri sendiri dalam hal menangani masalah. Apakah kita memang sanggup menanganinya, jangan hanya karena tergiur akan peluang besar yang ada, atau terlebih lagi karena serakah.



Lalu bagaimana bila kita ingin mengurangi kemungkinan kehilangan peluang. Melalui Jurus 4 hingga 9 inilah, Abah Andadinata seolah-olah ingin memberikan perlambangan kepada kita semua bagaimana cara sederhana dalam mengelola permasalahan yang seharusnya (managing risk):



  • Jurus 4: (Jurus Beset) --> Jurus ini memberikan perlambangan pada kita, bahwa langkah pertama yang seharusnya dilakukan adalah kita harus buka terlebih dahulu, baik untuk setiap permasalahan yang ada atau permasalahan tertentu berdasarkan preferensi kita masing-masing. Keuntungan yang kita peroleh adalah kita akan mengetahui apakah masalah tertentu tersebut dapat memberikan peluang yang berimbang (risk vs. return – mudharat/keburukan vs kebaikan). Dan dengan langkah ini pula, kita dapat melihat setiap permasalahan sesuai dengan kedudukannya masing-masing.
  • Jurus 5: (Jurus Gileus) --> Jurus ini memberikan perlambangan pada kita, bahwa langkah selanjutnya yang kita lakukan adalah memilah-milah suatu permasalahan sesuai dengan kedudukannya masing-masing.
  • Jurus 6: (Jurus Tomplok) --> Jurus ini memberikan perlambangan pada kita, bahwa setelah kita berhasil memilah-milah setiap permasalahan, kemudian kita harus menempatkannya, dengan hati-hati dan teliti, dengan benar, seusuai dengan kedudukannya. Hindari mencampur-adukkan masalah.
  • Jurus 7: (Jurus Liwat) --> Jurus ini memberikan perlambangan pada kita, bahwa disetiap permasalahan yang ada biasanya selalu ada kerikil-kerikil yang sebenarnya bukan inti dari permasalahan, sehingga kita harus menyingkirkan kerikil-kerikil tersebut agar kita dapat menangani suatu permasalah dengan lebih efektif dan efisien.
  • Jurus 8: (Jurus Colok) --> Jurus ini memberikan perlambangan pada kita, bahwa setelah kita berhasil menyingkirkan kerikil-kerikil penghalang pengatasan inti permasalahan, maka kita harus langsung menangani inti permasalahan tersebut. Hindari sikap menunda-nunda dalam hal penanganan masalah.
  • Jurus 9: (Jurus Patah) --> Jurus ini memberikan perlambangan pada kita, bahwa dalam menangani masalah janganlah ada keraguan. Bahwa setiap menangani masalah haruslah hingga tuntas permasalahan tersebut.


Jurus 9, juga melambangkan suatu siklus. Dalam hal ini, perlambangan tersebut dapat kita terjemahkan sebagai pesan bahwa janganlah kita mudah berputus asa. Jika kita telah mencoba menangani suatu masalah, namun menemui kegagalan segeralah melakukan evaluasi. Jika perlu, ulangi lagi mulai dari memeriksa diri kita masing-masing, apakah diri kita memang sudah siap dalam menghadapi masalah tersebut (Jurus 1).



  • Jurus 10: (Jurus Seuseup) --> Jurus ini memberikan perlambangan pada kita, bahwa setelah segala daya upaya yang kita kerahkan dalam menangani suatu permasalahan, janganlah sekali-kali kita lupa untuk pasrah pada Kuasa-Nya. Karena kita ini tidaklah lebih dari setitik debu di lautan padang pasir. Pasrah pada Kehendak-Nya, pasrah pada Ridho-nya.


Epilog

Setelah saya menyadari bahwa dibalik gerakan sederhana 10 Jurus MLP ini, ternyata bisa diterjemahkan “secara bebas” hingga bisa kita hubungkan ke dalam hal pengelolaan permasalah, saya menjadi semakin kagum pada pribadi Abah Andadinata. Menurut subjektifitas pribadi saya beliau sangat jenius, hingga bisa menciptakan gerakan silat, yang secara halus ternyata cerminan dari gerakan sholat, dan bisa dihubungkan dengan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Prinsip bela diri yang diciptakan Abah dalam 10 Jurus ini benar-benar universal.


Dari belajar Jurus MLP ini, saya jadi memahami sedikit kandungan tersembunyi dari gerakan fisik sholat yang diajarkan oleh Rasulullah kepada umat Islam.


Demikianlah para Sejawat yang saya cintai, mudah-mudahan pemaparan ini dapat menjadi pengingat bagi kita semua.



Salam Damai – Salam Bahagia
kalo baleh saya tambahkan jurus 10 jawapanya ada di haqmaliyah
Back to top Go down
http://kafhi.indoblog
kafhi

kafhi


Posts : 3
Join date : 2008-09-03
Age : 54
Location : jakarta

MENGELOLA PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN – ALA 10 JURUS Empty
PostSubject: jurus 10   MENGELOLA PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN – ALA 10 JURUS Icon_minitimeWed Sep 03, 2008 11:53 pm

assalamualaikum.w.w.........!
kalo boleh saya tambahkan, jurus 10 itu kalo ihwan sekalian mau tau .anda bisa dapat jawapan nya di haqmaliyah
Back to top Go down
http://kafhi.indoblog
Office Boy




Posts : 6
Join date : 2008-08-03

MENGELOLA PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN – ALA 10 JURUS Empty
PostSubject: Re: MENGELOLA PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN – ALA 10 JURUS   MENGELOLA PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN – ALA 10 JURUS Icon_minitimeThu Oct 30, 2008 8:52 am

Assalamu'alaikum Wr Wb

Mas Kahfi,

bisa minta tolong pencerahan lebih lanjut mengenai Haqmaliah ini, terutama sehubungan dengan jurus 10 dan 10 jurus. atau jika berkenan minta tolong buka thread baru saja utk pembahasan ini, supaya lebih enak.

terima kasih banyak

kind regards,
pras
Back to top Go down
g10d




Posts : 5
Join date : 2010-02-14

MENGELOLA PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN – ALA 10 JURUS Empty
PostSubject: Re: MENGELOLA PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN – ALA 10 JURUS   MENGELOLA PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN – ALA 10 JURUS Icon_minitimeSun Feb 14, 2010 11:27 pm

kafhi wrote:
assalamualaikum.w.w.........!
kalo boleh saya tambahkan, jurus 10 itu kalo ihwan sekalian mau tau .anda bisa dapat jawapan nya di haqmaliyah

Assalamualaikum Wr Wb.
Kalo saya boleh tambahakan juga..
bahwa Hakmaliah itu hubungannya dengan Tajali

Wassalam..
Back to top Go down
Sponsored content





MENGELOLA PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN – ALA 10 JURUS Empty
PostSubject: Re: MENGELOLA PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN – ALA 10 JURUS   MENGELOLA PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN – ALA 10 JURUS Icon_minitime

Back to top Go down
 
MENGELOLA PERMASALAHAN DALAM KEHIDUPAN – ALA 10 JURUS
Back to top 
Page 1 of 1
 Similar topics
-
» Hawa Nafsu dan 10 Jurus

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
MARGALUYU PUSAT :: Spiritual-
Jump to: